SURABAYA: Pemasangan jalur distribusi depo pertamina Tuban memicu tidak tersedianya bahan bakar minyak bersubsidi berjenis solar dan premium di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dua hari terakhir.
Humas Pertamina Regional V Jawa Timur Eviyanti Rofaida membenarkan tersendatnya pasokan BBM pada tiga dari 16 stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di Bojonegoro sejak dua hari kemarin dikarenakan pemasangan pipa baru pada Depo Transit Pertamina Tuban. “Pemasangan pipa baru membuat jalur distribusi Bojonegoro untuk sementara dialihkan dari depo Surabaya,” kata Evi, saat dikonfirmasi Bisnis, kemarin.
Seluruh pasokan solar dan premium di Bojonegoro pada dua hari kemarin, Evi melanjutkan, diambil alih depo Pertamina Surabaya. Pasokan akan sedikit tersendat waktu tempuh untuk pengiriman suplai. Akibatnya, pembelian BBM di tiga SPBU yang ada di wilayah itu, juga memicu terjadinya antrean panjang.
Namun sejak kemarin, lanjut Evi, distribusi BBM bersubsidi untuk wilayah Bojonegoro yang tersendat sudah berangsur normal. Bahkan, pada jenis solar sudah terpasok sejak lusa sore. Pasca tersendatnya distribusi BBM, Pertamina Jatim menyatakan, pasokan BBM aman selama Ramadan hingga akhir Lebaran dengan proyeksi ledakan penggunaan bahan bakar pada saat arus mudik dan balik.
Berdasar pantauan Bisnis, kelangkaan BBM terjadi di Bojonegoro selama dua hari terakhir. Sejumlah SPBU di Kecamatan Kota maupun pinggiran tidak melayani penjualan kepada konsumen dengan alasan, pasokan bensin maupun solar tidak tersedia. SPBU-SPBU yang mengalami kelangkaan BBM di antaranya berada di Jalan Sawunggaling, Jalan Veteran, Jalan Ahmad Yani, dan Kelurahan Jetak. Juga, SPBU di Kecamatan Balen, Sumberrejo, dan Desa Tulungagung, Kecamatan Baureno.
Sementara jaminan keamanan pasokan juga dijanjikan Pertamina pada bahan bakar cair jenis elpiji dengan estimasi penaiakan pengguaan elpiji sebesar 25%. Pertamina menjamin tidak ada kelangkaan stok elpiji. Sampai sekarang, rata - rata pasokan di seluruh wilayah bisnis kami mencapai 2.500 metrik ton per hari. Dari total pasokan tersebut, di Jawa Timur memberikan kontribusi sekitar 2.100 metrik ton per hari dan sisa 400 metrik ton per hari menyebar di Bali maupun Nusa Tenggara Barat dan Timur.ASHARI PURWO
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip
-
▼
2010
(51)
-
▼
Agustus
(24)
- Alokasi modal untuk BUMN Rp6,4 triliun
- Merasa terganggu, Menkeu 'ancam' periksa pajak
- Sepenggal Kisah Kala Kang Ibing Jadi Dai
- Sok Jagoan Malaysia
- BPLS Kendalikan Semburan Air Bercampur Gas di Pant...
- Bulog Jatim siap distribusikan gula
- Rupiah perkasa, importir targetkan kenaikan 5%
- Rupiah perkasa, ekspor kopi gulung tikar
- Angka kemiskinan yang selalu dijawab turun
- Kenaikan si hijau yang tak ramah
- Jatim siap sebar 2.000 paket sembako
- Pemasangan pipa picu tersendatnya BBM di Bojonegoro
- Sektor Riil Butuh Perhatian Khusus
- keuangan daerah Daerah tak akuntabel
- Lonjakan penumpang diprediksi capai 6,35%
- Target lapangan kerja tidak relevan
- Lebaran 2010: Bebas calo, aman dan terangkut
- Tuntaskan Pipa Kodeco segera
- Lahan Kritis Di Lereng Gunung Lawu Mengkhawatirkan
- Banjir Rendam Daerah Aman Madiun dan Ngawi
- Black Spot di Wilayah Polwil Madiun
- PT INKA : Kereta Api Kedinasan Presiden Selesai 10...
- Tak ada Nasi Tiwul pun Jadi
- Lima Generasi Kampung ini Menderita Keterbelakanga...
-
▼
Agustus
(24)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar