Sabtu, 20 November 2010

Paus pun Tak Suka Pelecehan Seksual

KOMPAS.com - Vatikan akan menerbitkan pedoman yang berisi cara pencegahan pelecehan seksual. Rencananya, pedoman itu akan disebarkan ke keuskupan diseluruh dunia. “Penyusunan pedoman yang berisi cara untuk mencegah pelecehan seksual telah selesai dilakukan,” kata otoritas Vatikan.
Paus Benediktus XVI juga terlibat dalam penyusunan pedoman ini. Paus melakukan rapat tertutup dengan sekitar 150 kardinal dari seluruh dunia.
Dia akan mengangkat 24 orang kardinal baru dalam sebuah upacara yang akan dilakukan Sabtu (20/11/2010) sebagaimana catatan AP dan AFP. Dua puluh orang di antara mereka berusia di bawah 80 tahun dan memenuhi syarat untuk dipilih sebagai penggantinya kelak.
Sorotan
Sejumlah kasus pelecehan seksual di kalangan Gereja terjadi di Eropa, Australia, Amerika Utara dan Selatan, terhadap anak-anak gagal diselesaikan secara tepat. Malah seringkali, pihak Gereja Katolik hanya memindahkan pastor yang diduga sebagai pelaku pelecehan ke tempat pelayanan umat yang lain. Sehingga, tetap saja anak-anak terancam mengalami pelecehan seksual.
Kardinal William Levada, yang memimpin diskusi Jumat lalu di Vatikan, mengatakan perlu untuk mendengarkan suara korban, bekerja sama dengan penegak hukum, dan melakukan seleksi ketat terhadap pastor baru.
Tetapi, kelompok korban pelecehan di AS, Jaringan korban selamat dari tindakan pelecehan seksual oleh pastor, Snap, mengatakan kecewa dengan pertemuan itu, dan mengatakan Gereja harus berhenti membuat simbol. "Kami tidak memiliki harapan besar terhadap pertemuan itu, karena pejabat Gereja sama saja, yaitu orang yang mengabaikan dan menyembunyikan peristiwa itu," kata Snap dalam pernyataannya.
Kelompok itu juga meminta Gereja mempublikasikan data pelecehan seksual dan siapa saja yang menutupi kejahatan.
Sejumlah Kardinal mengkritik sorotan terhadap skandal pelecehan seksual. "Saya lelah berbicara mengenai topik ini," kata Kardinal Meksiko Javier Lozano Barragan kepada wartawan usai pertemuan.
Pertemuan para kardinal ini merupakan yang ketiga sejak Paus Benediktus terpilih pada April 2005. Sekitar 179 kardinal hanya diundang dalam pertemuan pribadi - yaitu rapat setelah kematian atau penurunan tahta Paus dan memilih penggantinya.
Tetapi, Paus Benediktus membuka peluang bagi para kardinal untuk berdiskusi tentang masalah penting.
Pengamat menyebutkan pertemuan itu sebagai pertemuan pendahuluan, yang memungkinan para kardinal untuk melihat siapa yang potensial untuk menggantikan Paus asal Jerman itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar